Bali – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PAM Jaya menargetkan DKI Jakarta terlayani air bersih 100 persen pada 2030. Untuk mengejar target tersebut, PAM Jaya akan bersinergi dengan sejumlah stake holder, termasuk dengan media massa.
“Tugas PAM Jaya sangat tidak sederhana. Kita melihat banyak hal yang harus dikerjakan. Percepatan ambil alih air perpipaan, faktualnya masih 65 persen cakupan layanan itu jadi PR besar buat kita. PBB dalam SDGS yang harus dikejar pada 2030 adalah akses air bersih bagi semua makhluk hidup, terutama manusia,” ujar Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya Arief Nasrudin dalam acara ‘Media Gathering 2023’ di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu.
Arief mengakui PAM Jaya akan menghadapi tantangan besar untuk bisa mencapai 100 persen layanan air bersih di 2030. Dari angka 35 persen cakupan layanan air bersih yang harus dikejar, ternyata PAM Jaya harus menyambung pipa untuk 1 juta rumah di Jakarta.
“Ini jadi PR kami. Pertemuan kita ini, mungkin di luar, kami belum bisa cepat lakukan introspeksi layanan, sehingga teman-teman media jadi mata kami untuk lebih cepat menanggapi, mengatasi, menyelesaikan permasalahan (air) di masyarakat Jakarta. Karena man power, informasi yang kami terima belum bisa cepat walaupun kami berusaha bereaksi cepat,” tuturnya.
Arief melanjutkan dimulai 2024 PAM Jaya akan melakukan pekerjaan besar, yakni pembangunan pipa-pipa di Jakarta. Pembangunan pipa-pipa tersebut berpotensi menimbulkan kemacetan di sejumlah titik di Jakarta.
“Akan terjadi chaos, kemacetan, karena pembangunannya tidak selalu jacking pipe, yang tembak pipa ke dalam tapi tidak membuka tanahnya. Kita berusaha minimalisir kemacetan Jakarta, tapi akan sulit dihindari nanti. Kami berharap bisa berkoordinasi dengan media, dari kacamata kita melihat aspek sosial dari 2024 menuju 2030. Hanya ada waktu 6 tahun, percepatan ini rasanya konsolidasi yang lebih efektif dan efisien sehingga komunikasinya jadi lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu Senior Manager Corcomm PAM Jaya Gatra Vaganza mengatakan media gathering yang berlangsung 3 hari dan dihadiri 75 media massa ini mengambil tema ‘Alone we can do so little, together we can do so much’.
“Kami menyadari sinergitas dari stakeholder dan shareholder menjadi sangat penting, mudah-mudahan tahun-tahun selanjutnya akan terus ada. Ke depan PAM Jaya memiliki tugas yang tidak sedikit dan kompleks, kami sadar betul kami perlu support dari teman-teman media dalam melakukan amplifikasi, penyebaran informasi ke masyarakat. Teman media juga jadi mata bagi kami ketika ada kondisi yang tidak tercapture di lapangan, jadi sinergi ini jadi sangat penting,” kata Gatra.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Provinsi DKI Jakarta Koharudin menyambut baik upaya sinergi PAM Jaya dengan media massa.
“Beberapa waktu lalu kita bantu fasilitasi kegiatan PAM Jaya, salah satunya soal call centre, dengan pemberitaan di beberapa media. Harapan kami teman-teman media, Diskominfo DKI dan PAM Jaya terus bersinergi. Setiap ada kegiatan PAM Jaya, isu yang massif, saya tidak terlalu khawatir, karena sinergi yang dibangun sudah sangat bagus sekali, jadi bisa cepat teratasi,” ungkapnya. https://gitarisgila.com